Kamis, 19 Januari 2012

autobiografi


Akulah dia yang mereka tunggu.

Tepat pukul 00.30 dia lahir kedunia ini pada tanggal 02 july 1996. Bayi perempuan yang baru lahir ini diberi nama fadia raysqa fitri. Nama yang diberi oleh kedua orang tua nya mempunyai arti yaitu “fadia rasyqa” adalah “seorang anak yang bermanfaat” sedangkan fitri adalah gabungan dari nama kedua orang tuanya yaitu “fitter dan ria”. Bayi ini lahir dari pasangan Fitter Syahboedin dan Ria Andari. Sesuai judul dari bab ini. Ya, “akulah dia yang mereka tunggu” dia memang seorang anak yang ditunggu kehadirannya di dunia ini oleh kedua orang tua. Karena fadia merupakan anak perempuan satu – satunya di keluarga. Dia mempunyai 2 orang kakak yaitu Ahmad Farizan dan Ahmad Hilman. Mungkin karena ia anak perempuan satu satunya ia sangat disayang oleh kedua orang tuanya dan keluarga besarnya. Ayah dan ibunya merupakan Pegawai Negri Sipil di kota metro dan provinsi lampung. Masa kecilnya dilalui begitu indah dan sedikit menyedihkan.

Penulis mempunyai hoby yaitu traveling , hunting foto ,berenang dan bermain game.penulis juga merupakan penggemar dari club sepak bola inggris yaitu Manchester United dan penyanyi Michael Buble. Sama seperti ayahnya,ia sering sekali menghabiskan malam minggunya bersama sang ayah untuk menonton pertandingan club sepak bola kesayangannya tersebut. Gaya nya memang tomboy tetapi dia mempunyai phobia yang aneh yaitu takut dengan lagu “aku tak biasa-alda risma”. Setiap kali penulis mendengar lagu itu ia merasa takut dan bermimpi buruk. Orang tua penulis pun tak tahu bagai mana cara mengatasi phobia anaknya. Pernah suatu saat pergi ke suatu salon di bandar lampung,saat itu ia memilih creambath. Seketika setelah mengeringkan rambut salon memutar lagu phobia tersebut. Ia langsung lari keluar tanpa basa basi keluar salon dan menangis. Ia lebih memilih mengeringkan rambutnya dirumah di banding harus kembali kesalon tersebut. Sampai sekarang pun penulis enggan berpergian ke salon tersebut karena alesan phobianya.
 
Masa kanak – kanak  

di bab ini mungkin akan banyak cerita tentang dia yang menyenangkan. Sejak kecil ia merupakan anak yang ramah kepada teman temannya. Masa kanak kanak nya dilalui begitu indah. Karena dia tumbuh mnjadi seorang anak yang tomboy karena dia sering mengikuti kakak – kakaknya. Dulu orang tuanya sering memberikan baji kembar 3 untuk anak anaknya. Dia bersekolah di taman kanak – kanak Tunas Mekar Indonesia. Saat masih kecil dia sudah di latih menjadi mandiri. Saat pertama masuk sekolah saja orang tuanya hanya mengantar di depan dan membiarkannya masuk sendiri agar tidak manja nantinya. Begitu juga saat pulang ia harus menunggu lama untuk ibunya yang akan menjemputnya. Terkadang fadia kecil suka menangis ketika orang tuanya telat menjemput nya di sekolahnya. Pada saat tk setiap selasa mengadakan berenang di sekolahnya. Mungkin dari sinilah dia mendapatkan keahlian nya yaitu berenang.
 Dia sangat senang bila hari selasa sudah tiba. Sejak tk dia memang seorang yang ramah buktinya saja dia tidak memandang teman – temannya yang cantik ataupun yang kurang cantik.
Temannya banyak namun dia akrab sekali dengan nabila dan calista/ica. Saat nabila di jahili oleh anak laki laki fadialah yang melindunginya karena ia sering memeraktikkan karatenya yg sering dilakukan oleh kakak kakanya dirumah. Sampai sekarang pun setiap bertemu guru tknya guru nya selalu bilang karatemu bagus tapi tidak untuk mencelakai orang haha. Namun tak semua berdampak positif baginya. Ya,banyak sekali dampak negatifnya seperti terjatuh kekolam dan giginya rontok dan masih banyak lainnya.
Sekolah dasar. Dia bersekolah dasar di SD KARTIKA II-5 bandar lampung. Dia diterima di kelas 1. Dia di terima di kelas 1d yang berwali kelas ibu hartati. Dia memang tidak pintar namun keahliannyalah yang mengingmbangi nya. Di Sekolah dasar dia dilatih oleh ibunya agar tidak manja lagi seperti lebih disiplin dll. Setiap pulang sekolah ia selalu naik becak langganan nya bersama saudara – saudarnya yaitu Elsa Dina Risqi dan Adinda salsabila yang sekarang kelas 10 juga sama seperti penulis namun hanya berbeda kelas. Saat naik kelas 2 ia diterima di kelas 2d wali kelasnya yaitu bu ernawati.
Dikelas 2 pun kepintarannya dalam belajar terlihat jelas saat memasuki semester2. Rata rata nilainya tidak ada yang dibawah 8. Hal itu yang membuat orang tuanya bangga. Saat naik kekelas 3 ia di terima di kelas 3d dengan wali kelas ibu sari. Ibu sari adalah guru mtk. Saat itu ia sangat senang dengan pelajaran mtk karena guruny yang mengasyikkan. Akibatnya penulis mendapatkan ranking 3 di kelas dan naik kekelas unggulan yaitu kelas 4a. Saat kelas 4 ia mengikuti ekskul renang.
Ekskul renang lah yang membuatnya bangga akan prestasi renangnya. Ia pernah mengikuti lomba renang antar kelas dan ia mendapatkan juara satu. Pelatih nya adalah pak ali sadikin. Pak ali selalu melatihnya agar selalu disiplin. Ia selalu latihan setiap hari senin rabu saat itu. Penulis selalu mengingat hal yang diajarkan pelatihnya Yaitu”tetaplah fokus dan disiplin. apa yang kamu cita citakan pasti akan tercapai”. Saat kelas 4 juga sang penulis mendapatkan kado ulang tahun terindah sepanjang hidupnya yaitu menunaikan ibadah umroh bersama keluarganya.
Saat ia naik kelas 5 ,nilai disekolahnya sempat menurun karena ekskul dan latihan renangnya.
Orang tuanya sempat marah dan memberhentikan langkah prestasinya dalam renang.
Orang tuanya saat itu tidak mendukung keputusan sang penulis untuk tetap berlatih renang. Namun sang penulis mampu membuktikan kepada kedua orang tuanya kalau renang tidak membuat prestasinya turun tetapi hanya karena waktu yang penulis punya hanya sedikit untuk mengejar pelajaran – pelajaran ya saat itu. Akhirnya sang penulis dapat melanjutkan latihan renangnya tersebut. Walau sang ayah tak pernah lagi mendukung keputusannya untuk renang. Penulispun sedih dan membuktikannya dalam loba renang yang di adakan suatu club saat itu,penulis menoreh perunggu. Hal itu dibuktikan dirinya untuk sang ayah agar mempercayainya kembali. Dengan bukti perjalanan prestasi renang tersebut ia dapat meluluhkan hati sang ayah. Beribu terima kasih tercurahkannya saat itu untuk mensyukri apa yang telah terjadi pada dirinya.
Kenaikan kelas 6 pun nilainya tidak begitu jatuh h namun masih diatas rata rata. Nilai nilainya saat itu bagus dan diakhir semester kelulusan ia mendapatkan peringkat 10 ter-atas. Kelas 6 adalah saat saat terakhirnya bersama sahabat sahabatnya selama di sd yaitu Mutia Kansa dan Ghesna Larasati. Banyak waktu berharga yang telah di lewati penulis dan sahabatnya. Sahabatnya selalu mendukungnya untuk melakukan yang terbaik kepada dirinya. Saat perpisahan pun penulis menorehkan air mata kepada salah satu temannya yang meninggal dunia. Karena teman nya itulah yg selalu duduk dibelakangnya. Perpisahan memang sesuatu yang berat. Melupakan sesuatu yang terjadi itu sangat lah tidak mungkin melupakan itu seperti harus mengenal sesuatu yang sebelumnya kita tidak ketahui.

Saatnya Beranjak Dewasa.

Kepergian teman dan perpisahanya dengan teman temannya membuatnya tidak patah arang dalam mencari teman kembali saat menempati sekolah barunya yaitu smp negri 1 bandar lampung. Saat itu jugalah sang penulis harus melupakan dan meninggalkan renang sebagai prestasinya.
Pergantian sang pelatihnya yang  membuatnya tidak nyaman di suatu club tersebut dan lebih memilih untuk meninggalkan club yang tlah membesarkan namanya. Lepas dari renang membuat tubuhnya berubah 180°. Tubuhnya membesar dan menggendut sampai sekarang. Frustasi saat itulah yang membuat badannya gendut seperti ini.
Di smp 1 ia di terima di kelas yang spesial yaitu kelas rintisan sekolah bertaraf internasional/ yg kita sebut RSBI. Ia dan 47 anak lain nya termasuk murid beruntung karena mendapatkan kelas yang spesial dari yang lainnya. Perjuangan yang dilalui olehnyajuga sepadan apa yang didapatkannya saat itu. Di tahap awal ada 500 anak yang mendapat setelah itu dijaring dan hasilnya dapatlah 48 anak. Penulis sangatlah senang karena dapat menjadi bagian dari RSBI SMPN 1 BANDARLAMPUNG.
Masa orientasi siswa membuat penulis menemukan teman atau yang sekarang selalu di panggil sahabat olehnya. Masa orientasi siswa juga membuatnya menumakan banyak pengalaman baru di sekolah baru. Contohnya saja ia banyak menemui karakter ank yang berbeda – beda tentunya saja dari sekolah yang berbeda. Awalnya sang penulis merasa susah untuk menemukan teman. Namun modal keramahan kepada semua orangnyalah yang membuatnya mendapatka banyak teman di kelasnya.
Dikela as 7 ia mendapatkan kelas 7.1 yang berwali kelaskan mr.AB(agus bambang) di kelas 7 ini juga ia menemukan sahabatnya sampai sekarang yaitu Hani Regina Sari , Atika Putri,Rizka Kurnia dan Ria Auliya Mediana. Banyak yang telah dipelajarinya selama smp yaitu persahabatan. Dari sekian banyak teman yang penulsi temukan hanya mereka lah yang menurut penulis dapat melengkapi sifat didirinya sendiri. Penulis juga mendapatkan hadiah dari ibunya yaitu jalan jalan ke singapur – malaysia.
       Kenaikan kelas 8 dia di terima di 82. Perjalanan  hidup dikelas 8 di warnai dengan keceriaan dan kesedihan. Kelas 8 sang penulis mendapat hadiah ulang tahun lagi yaitu ke jalan jalan ke hongkong bersama keluarganya. Penulis merasa senang sekali. Karena hongkong lah tempat yang sangat di inginkannya untuk di kunjungi. Penulis akhirnya berhasil menginjak DisneyLand Hongkong. Dan juga banyak tempat juga yang ingin dia kunjungi yaitu antaralainya maddam thousand dan miniatur dunia yang terdapat di shencen. Disini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tuanya karena membawanya jalan – jalan ke hongkong.
Di kelas 8 ini sang penulis mengalami perubahan dirinya. Antara lain nilai – nilainya yang entah mengapa menjadi menurun. Akibatnya orang tuanya banyak memberikannya les tambahan. Namun namanya juga penulis ini masih labil. Seringkali juga ia membolos pada jam lesnya dan pergi bersma teman – temannya. Namun nilai nya yang menurun membuat penulis menyadari kesalahannya. Di kelas 8 juga ia mendapatkan wali kelas yang begitu baik. Namun penulis bukan lah orang yang dapat memanfaatkan kesempatan dimana dirinya terjebak dalam suatu masalah. Suatu hari ia mendapat masalah karena berantem bersama anak kelas 8 lainnya. Namun sikapnya yang acuh dengan gurunya membuat gurunya muak akan sifatnya. Wali kelas pun melaporkan perbuatan anak muridnya ke orang tuanya. Perbuatan ibu itu membuat  sang penulis di marahi habis – habisan dengan orang tuanya.
Dikelas 8 ini juga perjalan hidupnya yang ceria harus di nodai dengan perpecahan dengan temannya yaitu Atika Putri. Perbuatannya yang sudah tidak bisa di tolerir lagi membuat penulis dan teman lain nya geram dan lebih memilih untuk  meninggalkannya. Sedih memang diakui oleh dirinya dan teman – temannya. Persahabatan yang telah dilalui 1 tahun bersama harus di nodai dengan ketidak jujuran seorang teman dan ketidak percayaan pada satu sama lainnya. Jujur saja pada saat itu penulis sangatlah menyesali perbuatannya untuk mejauhi temannya tersebut. Cara mungkin salah namun bila difikirkan lagi hanya cara itulah yang bisa menyadarkannya. Setelah berfikir kedua kalinya dan mengadapinya dengan tidak hati panas sang penulis dan teman – temannya memaafkan atas semua kesalahan. Tak selang berapa lama dari kejadian tersebut atikah membuat kesalahan kedua kalinya. Mungkin kali ini sang penulis tidak bisa menbeberkan ulang apa yang telah terjadi pada dirinya dan temannya. Disinilah penulis dan temannya belajar  “saat kau merasa tinggi teman akan tau siapa dirimu namun disaat kau terpuruk kau akan tau siapa temanmu yang sesungguhnya.” Begitu lama hingga 3 bulan,sang penulis dan temannya menyudahi perpecahan ini.
Mencoba berfikir untuk kedua kali nya. Perpecahan itu tidaklah mengandung makna yang dalam. Perpecahan juga tidaklah menyelesaikan masalahnya. Disinalah kedewasaan kita dilatih untuk menghadapi masalah. Waktu pasti akan meluluhkan hati yang keras. Keputusan untuk memaafkannya adalah yang terbaik. Dengan berjanji tidak mengingkarinya. Diakhir semester kelas 8 sekolah penulis mengadakan outbond bersama di tabek indah. Kembalinya kehadiran temannya melengkapi hari harinya lagi.
Kenaikan kelas 9 nilai nilai sang penulis membaik dari sbelumnya. Di kelas 9 inipenulis banyak belajar untuk menghadapi masalah dan problema yang akan di hadapinya. Diawali kenaikan kelas 9 ia di terima di kelas 9.1. hari pertamanya masuk kelas 9 ia harus melewati beberapa hari untuk melaksanakan ibadah umroh bersama keluarga besarnya. 9 hari yang menurut guru terlalu lama membuatnya kewalahan menangani tugas yang ia dpatkan ketika masuk. Karena tidak kuat ia terjatuh sakit yaitu sakit gangguan pernafasan. Karena sakit ia juga tidak bisa masuk 3 hari. Di kelas 9 ini ia menemukan guru mtk yang termasuk galak namun bila kita mengikuti pelajaran ia akan berubah 180° berubah menjadi baik.

Yang selalu penulis ingat dari guru mtk yang bernama pak joko adalah “If U want To Success U must Study Hard!” terkadang lucu untuk medengarnya namun bila kita resapi kalimat ini sangatlah berarti bagi hidup kita.
Penulis juga sering kali berurusan dengan pak joko karena bila setiap pagi mengaji, penulis jarang mengaji malahan tidur dengan di tutupi tasnya yang besar. Ketika pak joko berkeliling dan mendapati anak muridnya tidur dan tidak membaca al-Quran ia menyuruh muridnya untuk memungut sampah. Ditambah lagi kelakuan penulis yang acap kali membuat geram karena tidak piket malah tidur saja. Sekali itu pernah penulis di suruh membaca peraturan dan membaca visi misi dan mengulanginya elama 25x sebagai hukuman karena dirinya yang tidur pada saat jam membaca al-Quran. Tak hanya itu saja,terkadang atribut baju penulis yang tidak lengkap membuat guru ini selalu memeriksanya dan bila tidak lengkap ia di usir keluar dan tidak boleh mengikuti pelajaran di kelas. Lucu memang. Sang penulis yang tidak pernah jera akan hukumannya. Sekalinya terkena hukuman,penulis merasa jera dan merasa dirinya masih seperti kecil. Perbuatannya hanya membuatnya malu.
Penulis juga bertemu dengan guru fisika yang baik dan sering memotifasi dirinya. Baginya  guru fisikanyalah tempat dimana dirinya banyak belajar tentang arti kehidupan dirinya.
Guru fisika sang penulis bernama pak asep sudrajat. Bagi nya pak asep lah yang sering memberinya solusi masalahnya. Ia tidak segan kepada pak asep,ia menganggap pak asep seperti ayahnya sendiri. Karena guru saya tahu apa arti hidup ini untuk hari ini esok dan selamanya. Terima kasih guru sebab kau hari ini dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.
Dikelas 9 sang penulis juga merasakan nilai yang turun akibat kelalaian nya tidur saat ujian. Akibatnya nilai bahasa indonesia  nya mendapat 6,8. Nilai yang buruk yang sebelumnya belum pernah didapatkan oleh dirinya. Keeratan persahabatan nya diper erat lagi dengan mengadakan study tour ke bali jogya dan bandung. Mungkin study tour lah yang tak akan pernah bisa dilupakan oleh penulis.
Perpisahan. Berat memang meninggalkan 2 kelas yang penulis dan kawan- kawannya beri nama SPANESBI. Memberikan banyak kenangan yang mungkin takkan terlupakan dalam hidup.  SPANESBI mengajarkan penulis begitu berharganya persahabatan itu. Begitu berharganya waktu yang telah dilewati. Begitu berharganya ketika semuanya bersama. Namun 3 tahun perjalanan SPANESBI harus di akhiri di sini. Sekarang semuanya mempunyai perjalan nasing masing. THANK  U SO MUCH SPANESBI. U GIVE ME MUCH REASON WHY I CANT FORGET ALL MEMORIES WITH YOU...

Sekolah Menengah Atas-Acuan Ku menjadi yg terbaik

       Setelah meninggalkan SPANESBI sang penulis memutuskan untuk melanjutkan kesekolah Krida Nusantara atau SMAN 2 BANDAR LAMPUNG. Jujur saja saat itu penulis merasa bingung karena kedua sekolah itu adalah sekolah yang mempunyai mutu dan kualitas yang bagus. Sang penulis memutuskan untuk mencoba untuk tes di Krida Nusantara. Jujur saja penulis sangat lah merasa pesimis karena persaingan yang susuah untuk menembus itu semua. Pesimis memang tidak baik membuat sang penulis gagal masuk ke sekolah impiannya tersebut.
       Namun SMAN 2 BANDAR LAMPUNG membuka kesempatan sang penulis untuk melakukan yang terbaik dan membalaskan dendam karena tidak lolos masuk sekolah impian sang penulis. Ia membuat acuan untuk bisa masuk ke ITB. Sang penulis sangatlah ingin masuk ke ITB-management bisnis.
       Bersekolah di SMAN 2 juga mempunyai banyak tantangan.
Awalnya penulis takut akan kegagalan nya yang kedua kalinya. Tes pertama yang dijalaninya berjalan lancar walaupun menghadapi sedikit masalah dalam menghadapi tes tersebut.
Percaya diri dan meyakini dirinya bisa. Akhir nya dia berhasil masuk SMAN 2 BANDAR LAMPUNG. Perasaan senang dan gembira menghinggapi perasaannya.
Penulis mengikuti MOS yaitu Masa Orientasi Siswa. MOS ini melatih kekompakan antar siswa yang baru masuk di SMAN 2 BANDAR LAMPUNG.
Dia harus merelakan berpisah dengan sahabatnya yaitu Atika , Rizka dan Ria. Penulis dan Hani Regina sari menjadi satu untuk masuk SMAN 2 BANDAR LAMPUNG. Sedangkan temannya yang lain masuk di smansa dan smanlan.
Di SMAN 2 BANDAR LAMPUNG ia di terima di kelas sepuluh 4. Dikelas itu ia menemukan teman teman baru antara lain : Erica Virginia, Eka Putri Namita,Deanita Rahmalawi, Dwi Jecielta, Hapsari handayani, Lysia Sabrina, Putri Sekarwulandari.
Seperti smp dulu ia harus berusaha membaur agar mendapatkan  banyak teman. Awal masuk sekolah ia harus menghadapi banyak karakter orang- orang yang berbeda. Kelas yang didapatkan nya bukanlah kelas yang hmmm banyak orang yang bilang kelas yg buruk. Ia tak tahu kenapa tapi intinya ia sangatlah berterima kasih kepada teman – teman baru nya. Karena mereka telah membantunya untuk menjadi yang lebih baik.